7 Makanan olahan Berkalori Tinggi yang Sering Bikin Diet Gagal – Menjaga berat badan ideal merupakan impian banyak orang. Namun, perjalanan menuju berat badan ideal seringkali dipenuhi dengan tantangan, termasuk godaan makanan berkalori tinggi. Makanan makan ini, meski lezat dan menggugah selera, mengandung kalori yang berlebihan sehingga dapat menghambat usaha diet Anda.
Artikel ini akan membahas 7 jenis makanan berkalori tinggi yang seringkali menjadi “musuh” utama dalam program diet. Dengan memahami kandungan kalori dalam makanan-makanan ini dan alternatif yang lebih sehat, Anda dapat lebih bijak dalam memilih menu makanan dan mencapai tujuan diet Anda dengan lebih efektif.
1. Makanan Olahan dan Makanan Cepat Saji
Makanan olahan dan fast food seringkali menjadi pilihan praktis dan mudah dijangkau. Namun, dibalik rasa yang menggoda, tersembunyi kandungan kalori yang tinggi, lemak jenuh, gula, dan garam yang berlebihan.
Mengapa Makanan Olahan dan Makanan Cepat Saji Tinggi Kalori?
- Penggunaan Minyak dan Lemak: Proses penggorengan dalam pembuatan makanan cepat saji menyebabkan penyerapan minyak yang tinggi, meningkatkan kandungan kalori dan lemak jenuh.
- Gula Tersembunyi: Banyak makanan olahan dan makanan cepat saji yang mengandung gula tambahan dalam jumlah besar untuk meningkatkan rasa manis dan daya tarik. Gula tambahan ini memberikan kalori kosong tanpa nutrisi penting.
- Garam Berlebihan: Makanan olahan dan fast food seringkali mengandung garam dalam jumlah yang tinggi untuk memperkuat rasa. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah.
- Kurangnya Serat: Makanan olahan dan fast food umumnya rendah serat, sehingga membuat Anda merasa lapar lebih cepat dan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori.
Contoh Makanan Olahan dan Fast Food Tinggi Kalori:
- Burger: Burger dengan daging berlemak, keju, dan saus mengandung kalori yang signifikan.
- French Fries: Kentang goreng yang digoreng mengandung banyak lemak dan kalori.
- Pizza: Pizza dengan banyak keju dan topping daging tinggi kalori.
- Sosis dan Hot Dog: Sosis dan hot dog mengandung lemak dan sodium yang tinggi.
- Makanan Beku: Beberapa makanan beku, seperti nugget ayam dan makaroni dan keju, mengandung kalori dan sodium yang tinggi.
Alternatif Sehat:
- Buatlah makanan Anda sendiri: Dengan memasak di rumah, Anda dapat mengontrol bahan-bahan dan mengurangi kalori, lemak, gula, dan garam.
- Pilih protein tanpa lemak: Pilih ayam tanpa kulit, ikan, tahu, tempe, atau kacang-kacangan sebagai sumber protein.
- Konsumsi banyak buah dan sayuran: Buah dan sayuran kaya serat dan nutrisi, membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
- Pilihlah roti gandum utuh: Roti gandum utuh mengandung lebih banyak serat dibandingkan roti putih.
- Batasi konsumsi minuman manis: Minuman manis seperti soda dan jus kemasan tinggi gula dan kalori kosong.
2. Minuman Berkalori Tinggi
Minuman manis, jus kemasan, dan minuman beralkohol seringkali menjadi sumber kalori tersembunyi yang dapat menghambat usaha diet Anda.
Mengapa Minuman Berkalori Tinggi?
- Gula Tambahan: Minuman manis seperti soda, jus kemasan, dan minuman energi mengandung gula tambahan dalam jumlah besar.
- Lemak Terbungkus: Beberapa minuman, seperti milkshake dan kopi dengan krim, mengandung tambahan lemak dalam jumlah signifikan.
- Alkohol: Alkohol mengandung kalori yang tinggi dan dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar lemak.
Contoh Minuman Berkalori Tinggi:
- Soda: Soda mengandung banyak gula dan kalori kosong.
- Jus Kemasan: Jus kemasan seringkali mengandung banyak gula tambahan.
- Milkshake: Milkshake mengandung banyak gula, krim, dan kalori.
- Kopi dengan Krim: Kopi dengan krim dan gula dapat menambah kalori yang signifikan.
- Minuman Energy Drink: Minuman energi yang mengandung banyak gula dan kafein.
Alternatif Sehat:
- Air Putih: Air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- Teh Hijau : Teh hijau mengandung antioksidan dan dapat membantu meningkatkan metabolisme.
- Kopi Tanpa Gula dan Krim: Kopi hitam tanpa gula dan krim adalah pilihan yang lebih sehat.
- Infused Water: Buat infused water dengan menambahkan potongan buah atau sayuran ke dalam air putih untuk rasa yang lebih segar.
- Air Kelapa: Air kelapa alami mengandung elektrolit dan dapat membantu Anda tetap terhidrasi.
3. Tinggi Lemak Jenuh
Makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Mengapa Lemak Jenuh Berbahaya?
- Meningkatkan Kolesterol Jahat: Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang dapat menumpuk di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Mempengaruhi Kesehatan Jantung: Konsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.
- Memicu Peradangan: Lemak jenuh dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis.
Contoh Makanan Tinggi Lemak Jenuh:
- Daging Merah: Daging sapi, domba, dan babi giling mengandung banyak lemak jenuh.
- Jeroan: Jeroan seperti hati, ginjal, dan limpa mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi.
- Produk Olahan Daging: Sosis, hot dog, dan bacon mengandung banyak lemak jenuh.
- Makanan Goreng: Makanan yang digoreng dalam minyak mengandung banyak lemak jenuh.
- Produk Susu Penuh: Susu sapi, keju, dan krim mengandung lemak jenuh.
Alternatif Sehat:
- Pilih Daging Tanpa Lemak: Pilih daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, dan seafood.
- Batasi Konsumsi Daging Merah: Batasi konsumsi daging merah dan pilihlah daging putih sebagai alternatif.
- Gunakan Minyak yang Sehat: Gunakan minyak sehat seperti minyak zaitun, minyak canola, atau minyak kelapa untuk memasak.
- Pilih Produk Susu Rendah Lemak: Pilih susu rendah lemak, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.
4. Makanan Tinggi Gula
Makanan tinggi gula, seperti minuman manis, permen, dan kue, dapat menyebabkan terganggunya kadar gula darah, meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Mengapa Gula Berbahaya?
- Lonjakan Kadar Gula Darah: Gula diserap dengan cepat oleh tubuh, menyebabkan terganggunya kadar gula darah.
- Penambahan Berat Badan: Kelebihan gula dalam tubuh dapat disimpan sebagai lemak, menyebabkan penambahan berat badan.
- Resistensi Insulin: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
- Penyakit Jantung: Gula dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan kadar HDL (kolesterol baik), meningkatkan risiko penyakit jantung.
Contoh Makanan Tinggi Gula:
- Soda: Soda mengandung banyak gula tambahan.
- Jus Kemasan: Jus kemasan seringkali mengandung banyak gula tambahan.
- Permen dan Cokelat: Permen dan cokelat mengandung banyak gula tambahan.
- Kue dan Donat: Kue dan donat mengandung banyak gula dan tepung olahan.
- Makanan Olahan: Banyak makanan olahan, seperti saus kemasan dan camilan, mengandung gula tambahan.
Alternatif Sehat:
- Batasi Konsumsi Gula Tersembunyi: Baca label makanan dengan hati-hati dan batas konsumsi gula tambahan.
- Pilih Buah-buahan Segar: Buah-buahan segar mengandung gula alami yang lebih sehat dibandingkan gula tambahan.
- Gunakan Gula Alami: Gunakan gula alami seperti madu atau stevia dalam jumlah terbatas.
- Buatlah Makanan Anda Sendiri: Dengan memasak di rumah, Anda dapat mengontrol bahan-bahan dan mengurangi gula tambahan.
- Pilihlah Camilan Sehat: Pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt.
5. Makanan Tinggi Karbohidrat Olahan
Makanan karbohidrat, seperti nasi putih, pasta, dan roti putih, mengandung lebih sedikit serat dan nutrisi dibandingkan karbohidrat kompleks. Konsumsi berlebihan karbohidrat makanan dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah dan penambahan berat badan.
Mengapa Karbohidrat Olahan Berbahaya?
- Lonjakan Kadar Gula Darah: Makanan karbohidrat diserap dengan cepat oleh tubuh, menyebabkan penurunan kadar gula darah.
- Kurang Serat: Karbohidrat makanan rendah serat, yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
- Penambahan Berat Badan: Kelebihan karbohidrat makanan dapat disimpan sebagai lemak, menyebabkan penambahan berat badan.
Contoh Makanan Tinggi Karbohidrat Olahan:
- Nasi Putih: Nasi putih mengandung karbohidrat olahan dan serat rendah.
- Pasta: Pasta terbuat dari tepung putih yang merupakan karbohidrat olahan.
- Roti Putih: Roti putih terbuat dari tepung putih yang merupakan makanan karbohidrat.
- Makanan Beku: Beberapa makanan beku, seperti kentang goreng dan makaroni dan keju, mengandung banyak makanan karbohidrat.
- Makanan Olahan: Banyak makanan olahan, seperti biskuit dan kue kering, mengandung karbohidrat olahan.
Alternatif Sehat:
- Pilih Karbohidrat Kompleks: Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, oatmeal, dan kacang-kacangan.
- Konsumsi Banyak Serat: Konsumsilah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh yang kaya serat.
- Batasi Konsumsi Karbohidrat Olahan: Batasi konsumsi nasi putih, pasta, roti putih, dan makanan olahan lainnya.
- Buatlah Makanan Anda Sendiri: Dengan memasak di rumah, Anda dapat mengontrol bahan-bahan dan mengurangi karbohidrat olahan.
- Baca Label Makanan: Baca label makanan dengan cermat dan pilihlah produk makanan rendah karbohidrat.
6. Makanan Olahan Tinggi Kalori dari Minuman
Minuman yang sering dikonsumsi dalam perhitungan kalori dapat menjadi sumber kalori tambahan yang signifikan.
Mengapa Minuman Berkalori Tinggi?
- Gula Tambahan: Minuman manis, jus kemasan, dan minuman energi mengandung gula tambahan dalam jumlah besar.
- Lemak Terbungkus: Beberapa minuman, seperti milkshake dan kopi dengan krim, mengandung tambahan lemak dalam jumlah signifikan.
Contoh Minuman Berkalori Tinggi:
- Soda: Soda mengandung banyak gula dan kalori kosong.
- Jus Kemasan: Jus kemasan seringkali mengandung banyak gula tambahan.
- Milkshake: Milkshake mengandung banyak gula, krim, dan kalori.
- Kopi dengan Krim: Kopi hitam tanpa gula dan krim adalah pilihan yang lebih sehat.
- Smoothie: Smoothie yang dibuat dengan banyak buah dan susu dapat mengandung banyak kalori.
Alternatif Sehat:
- Air Putih: Air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- Teh Hijau : Teh hijau mengandung antioksidan dan dapat membantu meningkatkan metabolisme.
- Kopi Tanpa Gula dan Krim: Kopi hitam tanpa gula dan krim adalah pilihan yang lebih sehat.
- Infused Water: Buat infused water dengan menambahkan potongan buah atau sayuran ke dalam air putih untuk rasa yang lebih segar.
- Air Kelapa: Air kelapa alami mengandung elektrolit dan dapat membantu Anda tetap terhidrasi.
7. Makanan Tinggi Garam
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan risiko penyakit jantung.
Mengapa Garam Berbahaya?
- Retensi Cairan: Garam dapat menyebabkan retensi cairan, membuat Anda terlihat dan merasa lebih bengkak.
- Tekanan Darah Tinggi: Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Kesehatan Ginjal: Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat membuat ginjal lelah dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Contoh Makanan Tinggi Garam:
- Makanan Olahan: Makanan olahan seperti keripik kentang, sosis, dan kaldu instan mengandung banyak garam.
- Makanan Asin: Makanan asin seperti ikan asin, kerupuk, dan acar mengandung banyak garam.
- Saus dan Dressing: Saus dan dressing pada kemasan seringkali mengandung banyak garam.
- Makanan Restoran: Makanan di restoran seringkali mengandung banyak garam.
Alternatif Sehat:
- Masak di Rumah: Dengan memasak di rumah, Anda dapat mengontrol jumlah garam yang ditambahkan.
- Gunakan Bumbu Alami: Gunakan bumbu alami seperti rempah-rempah, lemon, dan cuka untuk menambah rasa tanpa garam.
- Baca Label Makanan: Pilihlah makanan dengan kandungan garam rendah.
- Batasi Konsumsi Makanan Olahan: Batasi konsumsi makanan olahan yang tinggi garam.
- Hindari Menambahkan Garam Saat Memasak: Biarkan rasa alami makanan muncul tanpa menambahkan garam.
Baca juga Artikel ; 5 Teh Herbal yang Ampuh Turunkan Gula Darah dan Cegah Diabetes